Keesokan harinya setelah percakapan sebelumnya kami berbincang-bincang kembali mengenai cantik atau tidak cantik karena pada hari sebelumnya dialog kami sempat terputus.
Aku lihat dia tampak murung dan segera aku menghampirinya untuk menanyakan mengenai apa yang sebelumnya kami perbincangkan.
- Saya: Bagaimana tentang kemarin?
- Teman: Hancur
- Saya: Maksudnya?
- Teman: aku ditolak oleh dua-duanya.
- Saya: Diem
Faktanya
Sebenarnya teman saya tersebut bukan bingung mau pilih yang mana? dia hanya menyeleksi saja, antara yanng cantik dan yang tidak cantik, karena pada kenyataannya temanku tersebut hanya naksir kepada cewek bukan cewek yang naksir kepadanya sehingga dia harus memilih.